![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ-k9P989E8fO_rOSx7z4E3Ohr4q6eYt0V1GHwPLIZ71u5ygE0PJzoLdmYnAxr0_0HS0B3BlzNATN-ydcXOeGNvcIvzi5Tok2WVlzzQfWbGdyO_5GRPqZg5www1EwSdDUIu1imP_5Yiu2L/s320/kejutan+listrik.jpg)
Pasien stroke yang mengalami kerusakan otak bisa pulih lebih cepat dengan bantuan arus listrik lemah yang disalurkan ke kepalanya.
Hasil pengujian pada sejumlah sukarelawan sehat telah menunjukkan perbaikan aktivitas otak yang signifikan yang juga bisa bermanfaat untuk pasien stroke.
"Penelitian ini mendukung gagasan bahwa otak dapat memperbaiki dirinya sendiri sampai batas tertentu dengan cara penyambungan kembali daerah yang rusak," tutur Profesor Heidi Johansen-Berg dari Universitas
"Otak jauh lebih dinamis daripada yang kita duga sebelumnya. Serat-serat saraf yang menghubungkan otak berubah strukturnya akibat latihan," kata Profesor Johansen-Berg.
"Setelah mengalami stroke, ada kerusakan sambungan serat saraf yang halus namun meluas, jauh melampaui stroke itu sendiri. Namun, dengan latihan yang berulang-ulang, pasien dapat meningkatkan aktivitas daerah otak yang telah terputus," katanya dalam British Science Festival di Universitas
Hasil pengujian pada pasien stroke menemukan bahwa bermain game komputer setiap hari dapat merangsang otak pada daerah yang rusak untuk memulihkan lagi sel-sel saraf yang terputus.
Teknik ini dilakukan dengan cara menempatkan bantalan karet di setiap sisi tengkorak. Arus listrik sebesar 1 sampai 2 milliampere disalurkan dari satu elektroda ke elektroda lain.
Kerusakan akibat stroke biasanya hanya mempengaruhi sebagian otak. Artinya, daerah-daerah lain akan mencoba melakukan kompensasi dengan cara menyeimbangkan otak.
"Perubahan aktivitas keseimbangan inilah yang paling umum ditemui pada pasien yang sulit disembuhkan.
0 comments:
Posting Komentar